Syukur (3)[1]

Aku mulai berteori bahwa hal yang terpenting untuk kusyukuri dalam hidup ini adalah siapa aku hari ini.

Aku hari ini adalah akumulasi segala nikmat yang telah Allah berikan kepadaku selama ini:

Terlahir sebagai seorang muslim. Dibesarkan di keluarga dan lingkungan yang juga muslim. Bertemu dan kenal dengan orang-orang yang telah memiliki porsinya sendiri-sendiri untuk mengajariku sesuatu. Diberi kesempatan mengenal ilmu. Dan segala nikmat lainnya yang tak akan pernah bisa kusebutkan satu per satu—yang kesemuanya telah mengantarkan aku pada hari ini.

Aku hari ini juga adalah akumulasi segala skenario yang telah Allah takdirkan:

Segala rencana dan agenda yang telah Allah izinkan untuk kurealisasikan. Semua usaha yang telah Allah izinkan untuk dikabulkan. Seluruh doa yang telah Allah ijabahkan—doaku dan doa orang lain untukku. Seluruhnya telah mengantarkan aku untuk dapat berdiri di tempat ini.

Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmatnya tersempurnakanlah segala kebaikan.


[1] 10:00 WIB, 26 Agustus 2014. Cimanggis, Depok.